Blog Guru

Guru Inspiratif di Pendidikan dan Pembelajaran

Sabtu, 30 Januari 2021

Pengertian Metode Pembelajaran

Pengertian Metode Pembelajaran

 Pengertian Metode Pembelajaran

dikemukakan oleh beberapa ahli berikut ini. Sagala, S. (2003:169) mengemukakan, metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengorganisasikan kelas pada umumnya atau dalam menyajikan bahan pelajaran pada khususnya. Surakhmad, W. (1979:75) mengemukakan metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Namun menurut Fungsi Metode Pembelajaran Hatimah, I. (2000:10) metode pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk menyampaikan materi saja, melainkan berfungsi juga untuk pemberian dorongan, pengungkap tumbuhnya minat belajar, penyampaian bahan belajar, pencipta iklim belajar yang kondusif, tenaga untuk melahirkan kreativitas, pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, dan pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar. Efektivitas Pemilihan Metode Pembelajaran Pembelajaran yang efektif salah satunya ditentukan oleh pemilihan metode pembelajaran, saat guru menyusun rencana pembelajaran yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kemahiran guru untuk memilih metode pembelajaran yang serasi dengan kebutuhan menurut Riwajatna, J. (2003:51) ditentukan oleh pengalamannya, keluasan pemahaman guru tentang bahan pelajaran, tersedianya media, pemahaman guru tentang karakteristik siswa, dan karakteristik belajar. Surakhmad, W. (1979:76) mengemukakan penggunaan metode pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain tujuan, anak didik, situasi, fasilitas, dan pribadi guru. Metode pembelajaran apapun yang digunakan oleh guru menurut Majid, A. (2005:136) hendaknya dapat mengakomodasi menyeluruh terhadap prinsip-prinsip pembelajaran.

Pertama, berpusat pada anak didik (student oriented). Guru harus memandang anak didik sebagai sesuatu yang unik, tidak ada dua orang anak didik yang sama, sekalipun mereka kembar. Suatu kesalahan jika guru memperlakukan mereka secara sama. Gaya belajar (learning style) anak didik harus diperhatikan.

Kedua, belajar dengan melakukan (learning by doing). Supaya proses belajar menyenangkan guru harus  menyediakan kesempatan kepada anak didik untuk melakukan apa yang dipelajarinya, sehingga ia memperoleh pengalaman nyata.

Ketiga, mengembangkan kemampuan sosial. Proses pembelajaran dan pendidikan selain sebagai wahana untuk memperoleh pengetahuan, juga sebagai sarana untuk berinteraksi sosial (learning to live together).

Keempat, mengembangkan keingintahuan dan imajinasi. Proses pembelajaran dan pengetahuan harus dapat memancing rasa ingin tahu anak didik. Juga mampu memompa daya imajinasi anak didik untuk berpikir kritis dan kreatif. Kelima, mengembangkan kreativitas dan keterampilan memecahkan masalah.

Referensi:

  1. Hatimah, I. (2000). Strategi dan Metode Pembelajaran. Bandung: Adira
  2. Majid, A. (2005). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  3. Riwajatna, J. (2003). Percepatan Pembelajaran Manajemen. Bandung: Alfabeta
  4. Sagala, S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.
  5. Surakhmad, W.. (1979). Metodologi Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars.

Rabu, 13 Januari 2021

no image

Pengertian Prestasi Belajar

Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Hamalik , prestasi belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan tersebut diartikan adanya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibanding sebelumnya. Perubahan yang timbul pada individu harus mengarah pada perubahan positif yang berupa kecakapan sikap, kebiasaan dan pengertian. Prestasi belajar juga dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai individu setelah mengalami proses belajar dalam jangka waktu tertentu[1].


Sedangkan Djamarah  mengatakan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Jadi prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar dilaksanakan, baik dalam bentuk prestasi maupun perubahan tingkah laku dan sikap siswa yang telah mengalami belajar. Prestasi belajar dapat dijadikan tolak ukur untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu pelajaran[2].


Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Melalui proses belajar seseorang akan mengalami perubahan dalam tingkah lakunya yakni sebagai prestasi belajar yang dilakukannya. Proses belajar mengajar dan prestasi belajar merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu, maka segala sesuatu yang mempengaruhi proses belajar harus dioptimalkan agar mencapai prestasi belajar yang meningkat ke arah yang lebih baik. Secara sederhana dapat diambil pengertian bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar[3].



[1] Oemar Hamalik. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara hal 30

[2] Syaiful Bahri Djamarah. 2006. Stategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta hal 119

[3] Ibid 2 hal 23

no image

Daftar isi